UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH KISAH KERTARAJASA JAYAWARDHANA

Latifah Latifah

doi:10.21776/ub.waskita.2022.006.02.4

UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH KISAH KERTARAJASA JAYAWARDHANA

Latifah Latifah

Abstract

The name Kertarajasa College of Buddhism (STAB) was taken from the first king of the Majapahit Kingdom, namely Kertarajasa Jayawardana. It is hoped that the use of Kertarajasa’s name will enable STAB academics to emulate his leadership character. However, this name will lose its meaning if the younger generation, especially students, does not know and understand who he is. Therefore, this study aims to develop a character learning strategy through the example of a historical figure, Kertarajasa Jayawardhana, in a special workshop for STAB students. The research method used is a quasi-experimental method, using pre-test and post-test as a form of value internalization. Students who are research subjects directly experience the workshop activities (experiential learning). They were asked to confirm the values they learned from the character Kertarajasa Jayawardhana by self-reflection on nature and cooperative learning. Based on the pre-test and post-test scores, the study results did not show a significant difference in the character of STAB Kertarajasa students. There are values from Kertarajasa Jayawardhana's leadership that have inspired students to imitate him, for example: becoming a progressive leader. However, some matters are owned by the character but have not been able to be captured by students, and the only one is the visionary character.

Keywords

Character Education, Leadership, Historical Figure, Kertarajasa Jayawardhana

Full Text:

PDF

References

Abdi, G. P. (2020). Peranan Pembelajaran Sejarah Untuk Pembentukan Karakter Siswa SD. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(1).

Alfian, S. Y. (2018). Pendidikan Karakter Melalui Membaca Kisah Tokoh Sejarah: Menelusuri Pijakannya. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 1(1), 53–62. https://doi.org/10.17977/um033v1i12018053

Alpiyah, N., & Purnengsih, I. (2019). Karakter Gajah Mada: Simbol Kejayaan Majapahit. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni Dan Budaya, 1(02). https://doi.org/10.30998/vh.v1i02.29

Cardinale, P., Rofi’i, M. S., Samputra, P. L., & Achdiawa, R. (2021). Enculturated Education for Strengthening Character Education in Preventing Intolerance and Radicalism. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 8(1). https://doi.org/10.15408/tjems.v8i1.20359

Djojonegoro, W. (2019). Sejarah Ringkas Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa, 1825-1830. Kepustakaan Populer Gramedia.

Harari, Y. N. (2018). 21 Lessons: 21 Adab untuk Abad ke-21. CV Global Indo Kreatif.

Hendra Kurniawan. (2017). Pembelajaran Sejarah yang Indonesia-Sentris: Reformulasi Bahan Ajar Sejarah Berbasis Kebinekaan. In Kapita Selekta (Pendidikan) Sejarah Indonesia. Ombak.

Juwandi, Suhara, A. I., Aqmal, R., & Letasri, R. (2022). Revitalisasi kearifan lokal: millenial dan literatur klasik melayu. 2, 11–22.

Karmedi, M. I., Firman, F., & Rusdinal, R. (2021). Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah Selama Pandemi Covid-19. Journal of Education Research, 2(1). https://doi.org/10.37985/jer.v2i1.45

Nastiti, T. S. (2012). Kṛtanagaraduhita : Peranan dan kedudukan mereka di kerajaan majapahit. Amerta, 30(2).

Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1), 33–47. https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2616

Nilsson, P., & Gro, J. (2015). Skills for the 21 st Century: What Should Students Learn. In Center for Curriculum Redesign (Issue March).

Nur Fitroh, A. (2017). Peran Tribhuwana Tunggadewi Dalam Mengembalikan Keutuhan Dan Perkembangan Kerajaan Majapahittahun 1328-1350. Avatara, 5(2).

Puji Sulani. (2016). Penumbuhan Kesadaran Sejarah Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha Aspek Sejarah. Prosiding 4th International Conference Association of Theravada Buddhist Universities.

Septiana, A. (2022). Habitus Habitus Toleransi Pendidikan Buddha di Maha Vihara Majapahit Trowulan. Jurnal Agama Buddha Dan Ilmu Pengetahuan, 7(2). https://doi.org/10.53565/abip.v7i2.313

Setyaningsih, E., Wulandari, P. K., & Saraswati, D. (2019). Konsepsi Musyawarah Dalam Serat Kancil Kridhamartana Jilid I Sebagai Sumber Nilai Bagi Perilaku Berdemokrasi Penyelenggara Negara. WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai Dan Pembangunan Karakter, 5(1), 15–30. https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2021.005.01.2

Shofa, A. M. A., Alfaqi, M. Z., Habibi, M. M., & Mawarti, R. A. (2020). Sejarah Panjang Pendidikan Karakter Di Indonesia pada Era Proklamasi Kemerdekaan Sampai Era Reformasi. Jurnal Rontal Keilmuan PKn, 6(1).

Sidiq, R. (2017). Pengembangan Strategi Pembelajaran Sejarah Berbasis Komunikasi Interpesonal. Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial.

Sujiono. (2019). Analisis Kajian Nilai Pendidikan Dalam Cerita Rakyat Raden Wijaya di Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. 3(2), 43–50.

Suprianto, B., & Sidhartani, S. (2019). Karakter Tokoh Hayam Wuruk. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni Dan Budaya, 1(02). https://doi.org/10.30998/vh.v1i02.23

Wahyudi, D. Y. (2013). Kerajaan Majapahit: Dinamika Dalam Sejarah Nusantara. Urnal Sejarah Dan Budaya, 7(1).

Wiyanarti, E., Supriatna, N., & Winarti, M. (2020). Pengembangan sejarah Lokal Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Yang Kontekstual. FACTUM: Jurnal Sejarah Dan Pendidikan Sejarah, 9(1). https://doi.org/10.17509/factum.v9i1.21666

DOI: https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2022.006.02.4