PENGEMBANGAN CIVIC SKILLS MELALUI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL PADA MASYARAKAT SADE DESA RAMBITAN LOMBOK TENGAH
Abstract
Penelitian ini memiliki tujuan untuk (1) mendeskripsikan budaya masyarakat Sade dalam mengembangkan civic skills; (2) mengidentifikasi prilaku Masyarakat Sade yang mencerminkan civic skills; (3) mengetahui pengembangan civic skills yang mengandung nilai-nilai kearifan local masyarakat Sade. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis etnografi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa budaya pada Masyarakat Sade merupakan bagian dari civic skills yang ditandai dengan perilaku Masyarakat Sade seperti saling percaya, memiliki sikap tanggung jawab, suka gotong royong,, musyawarah, solidaritas yang tinggi, mampu mengeluarkan pendapat di depan umum, mampu berinteraksi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia, dan adanya kebersamaan. Perilaku masyarakat Sade yang mencerminkan civic skills meliputi perilaku Gerasaq, Reme, Lome, Metajen, Betulung, Besiru, Betangko, dan Belangar serta terdapat dalam bentuk sesenggak dan lelakaq perilaku dan ungkapan tersebut mengandung nilai-nilai kepedulian, kemandirian, gotong-royong, kesetaraan, tanggungjawab, dan edukasi. Pengembangan civic skills melalui kearifan local dilakukan dengan proses internaslisasi melalui pendidikan di keluarga sejak anak dilahirkan hingga dewasa, proses sosialisasi melalui proses pembelajaran oleh dengan toaq ke generasi muda tentang makna-makna yang terkandung di setiap kebudayaan dan kearifan local dalam lingkup keluarga maupun masyarakat, proses enkulturasi melalui proses pembudayaan dengan memberikan contoh pada gererasi muda dengan perilaku mengenai adat serta aturan-aturan yang benar dan berlaku pada masyarakat dan memberikan pengenalan terhadap budaya-budaya luar yang masuk melalui akulturasi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azis, A. Wahab. & Sapriya. (2006). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan, Bandung: Alfabeta.
Branson, M. S., dkk. (1999). Belajar Civic Education dari Amerika. Yogyakarta: LKIS.
Budimansyah, D. & Suryadi, K. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Creswell, J. (2012). Educational Research (Planning, Conducting and Evaluating Quantitative and Qualitatif Research (Edition Fourth). California United States Of America: University of Nebrasca-Lincoln.
Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Antropologi
Sosial Budaya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Hamka, ST. (2013). Kearifan Lokal dalam
arsitektur. Universitas Briwijaya
Malang: Program Pasca Sarjana
Arsitektur Lingkungan
Binaan.Tidak di Terbitkan.
Horton, Paul B dan Chester L. Hunt. (1996). Sosiologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Koentjaraningrat. (2003). Pengantar
antropologi I. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook.
Rodhi, N. N. (2022). Metodologi Penelitian. Media Sains Indonesia.
Selake, Kurdaf. (2011). Mengenal Budaya dan Adat Istiadat Komunitas Suku Sasak di Desa Tradisional Sade. Mataram: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Wardhani, N. W. (2013). Pembelajaran Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sebagai Penguat Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Informal: Studi Deskriptif Kualitatif Dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan Pada Masyarakat Keraton Kasunanan Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Winataputra, U.S dan Budimansyah, B. (2001). Civic Education: Konteks, Landasan, Bahan Ajar, dan Kultur Kelas. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI Bandung.
Artikel Jurnal
Ade, V., & Affandi, I. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Mengembangkan Keterampilan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Analitik Pada Masyarakat Talang Mamak Kec. Rakit Kulim, Kab. Indragiri Hulu Provinsi Riau). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(1), 77. https://doi.org/10.17509/jpis.v25i1.3671
Cholisin. (2010). Penerapan Civic Skills dan Civic Disposition dalam Mata Kuliah Prodi PKn. Diskusi Terbatas Jurusan PKn Dan Hukum FISE, UNY, September, Hlm. 2-10.
Daniah, D. (2016). Kearifan lokal (local wisdom) sebagai basis pendidikan karakter. PIONIR: Jurnal Pendidikan, 5(2).
Haslan, M. M. (2022). Eksistensi dan Peran Elit dalam Mempertahankan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Masyarakat Dusun Sade Desa Rambitan Lombok Tengah. 7, 2426–2432.
Jayanti, I., Rupa, I., Satyananda, I., Putra, I., Rema, I., Sumaria, I., Sumerta, I., & Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). (2022). Nilai Kearifan Lokal Dalam Upaya Pelestarian Kebudayaan Di Bali. DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 22(2), 127–135. https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/dharmasmrti/issue/view/23
Prayogi, R., & Danial, E. (2016). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Humanika, 23(1). https://doi.org/10.14710/humanika.v23i1.11764
Muryati, S. & Srihadi. (2013). Pelestarian
budaya nasional melalui kegiatan
tradisional. Jurnal. 20 (3), hlm.
-113.
Sawaludin, S., Haslan, M. M., & Basariah, B. (2023). Civic Culture dalam Kearifan Lokal Masyarakat Sade Rambitan Lombok Tengah. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8(1), 93–100. https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1.1164
Surasana, I. N., Purwadi, Suka, I. G., Murniasih, A. A., & Kaler, I. K. (2015). Etnografi dusun sade, desa rembitan, lombok tengah, nusa tenggara barat. Program Studi Antropologi, Fakultas Sastra Dan Budaya Universitas Udayana.
DOI: https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2023.007.02.9
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Sawaludin, Dahlan, Muhammad Mabrur Haslan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.