KONSEP KEBERSIHAN MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DALAM PERSPEKTIF ECO-PHILOSOPHY

Rufus Goang Swaradesy

Abstract


Masyarakat Kampung Naga merupakan contoh masyarakat adat yang senantiasa menjalin hubungan harmonis antar manusia, alam, dan leluhur. Keharmonisan akan trilogi kehidupan (manusia, alam, dan leluhur) tercermin dalam konsep pembagian kawasan Kampung Naga menjadi tiga kawasan yakni kawasan suci, kawasan bersih, dan kawasan kotor. Tulisan ini merupakan tulisan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah anggota masyarakat Kampung Naga yang masih memegang teguh adat istiadat. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik sampling purposeful. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui Eco-philosophy terlihat ada hubungan yang mendasar pada manusia berkaitan dengan alam di Kampung Naga. Manusia merupakan pusat dari ketiga kawasan ini karena manusia sebagai penggerak sekaligus penjaga keharmonisan. Kebersihan dijadikan sarana relasi antar ketiga kawasan dan lebih dari itu, kebersihan menjadi pusat relasi manusia bahkan sebagai amanah yang senantiasa diturunkan ke generasi selanjutnya.


Keywords


Kebersihan; Eco-Philosophy; Kampung Naga

Full Text:

PDF

References


Asari, Ruli & Nandang Hendriawan. (2016). Kajian Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kampung Naga dalam Pengelolaan Lingkungan berbasis Mitigasi Bencana. Prosiding. Dalam Seminar Upaya Pengurangan Risiko Bencana terkait Perubahan Iklim di Geografi UMS.

Creswell, John W. (2015). Penelitian kualitatif dan desain riset: memilih di antara lima pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Forest Watch Indonesia. 2019. Angka Deforestasi sebagai “Alarm” Memburuknya Hutan Indonesia.

Hardiansyah. (2012). Filsafat menjadi Alternatif Pencegahan Kerusakan Lingkungan. Jurnal Substantia. 14 (2): 243-250.

INCAS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. 2015.

Murniatmo, Gatut, dkk. (1986). Kehidupan Sosial Budaya Orang Naga, Salawu, Tasikmalaya, Jawa Barat. Yogyakarta: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Ningum, Epon. (2012). Dinamika Masyarakat Tradisional Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Mimbar. XXVIII (1): 47-54.

Padma, Adhry & Tim. (2001). Kampung Naga: Permukiman Warisan Karuhun. Bandung: Foris.

Qodariyah, Lelly dan Laely Armiyati. (2013). Nilai-nilai Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kampung Naga sebagai Alternatif Sumber Belajar. Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial. 10 (1): 10-20.

Skolimowski, Henryk. (1992). Living Philosophy: Eco-philosophy as a tree of life. London: Arkana/Penguin Books (diterj dan ditulis kembali dalam bentuk paper berjudul Eco-philosophy oleh Andang Binawan, S.J)

Suganda, Her. 2006. Kampung Naga: Mempertahankan Tradisi.Bandung: Kiblat Buku Utama.

Supian. 2014. Eco-philosophy sebagai Cetak Biru Filsafat Ramah Lingkungan. Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam. 4 (2):508-532.

Suryani, Euis & Anton Charliyan. 2010. Menguak Tabir Kampung Naga. Bandung: Cv. Dananjaya.




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2020.004.01.3

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Rufus Goang Swaradesy

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.